Sebagai seorang pelaku usaha di bidang distributor produk-produk herbal,
Ihamdi (43 tahun) sangat selektif dalam memilih produk yang akan ia
pasarkan. Memiliki prinsip yang kuat tentang berbisnis harus dengan
kejujuran, ia implementasikan dengan tidak pernah mau menjual produk
yang mengandung unsur tipu-tipu.
Ketika ditawarkan untuk memasarkan Tridawa Kopi Cinta di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Ilhamdi minta dikirimi dulu contoh produk untuk ia coba sendiri. Ketika ditanya apa rasanya setelah minum Kopi Cinta, ia bercerita, "Mantap, dampak kenaikan libido sesudah minum Kopi Cinta terasa signifikan. Yang saya suka adalah reaksi alaminya. Ketika pagi diminum, siang belum lansung reaksinya. Nah malamnya baru berasa sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang berbeda dari biasanya". Menurut pemahaman Ilhamdi yang berlatar belakang pendidikan farmasi, reaksi minum produk herbal memang harusnya alamiah. "Saya justru meragukan produk herbal yang hasilnya instan. Pengalaman saya sepuluh tahun lebih ada di bidang ini, sering produk-produk yang bisa membuat orang jadi 'Superman' dalam hitungan jam, di kemudian hari ditemukan, ternyata mengandung BKO (Bahan Kandungan Obat). Dan itu bahaya bagi kesehatan tubuh untuk jangka panjang", ujarnya memaparkan.
Ketika ditawarkan untuk memasarkan Tridawa Kopi Cinta di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Ilhamdi minta dikirimi dulu contoh produk untuk ia coba sendiri. Ketika ditanya apa rasanya setelah minum Kopi Cinta, ia bercerita, "Mantap, dampak kenaikan libido sesudah minum Kopi Cinta terasa signifikan. Yang saya suka adalah reaksi alaminya. Ketika pagi diminum, siang belum lansung reaksinya. Nah malamnya baru berasa sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang berbeda dari biasanya". Menurut pemahaman Ilhamdi yang berlatar belakang pendidikan farmasi, reaksi minum produk herbal memang harusnya alamiah. "Saya justru meragukan produk herbal yang hasilnya instan. Pengalaman saya sepuluh tahun lebih ada di bidang ini, sering produk-produk yang bisa membuat orang jadi 'Superman' dalam hitungan jam, di kemudian hari ditemukan, ternyata mengandung BKO (Bahan Kandungan Obat). Dan itu bahaya bagi kesehatan tubuh untuk jangka panjang", ujarnya memaparkan.